Pulau Jawa kembali diguncang gempa bumi, kali ini dengan pusat gempa berada di Tuban, Jawa Timur. Gempa ini tercatat memiliki kekuatan magnitudo 6.5, yang cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan di sejumlah wilayah.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya 22 aktivitas gempa bumi. Rangkaian gempa bumi dangkal menghantam wilayah Tuban, Jawa Timur sejak pukul 11.22 WIB.
Dan hingga pukul 17.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 32 kali.
Pada guncangan pertama, kekuatan gempa tercatat mencapai Magnitudo 6. Namun, pada pukul, gempa Magnitudo 6,5 kembali mengguncang wilayah Tuban.
Gempa ini terjadi pada hari ini, dan telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan, termasuk rumah-rumah warga dan fasilitas umum. Meskipun tidak ada laporan mengenai korban jiwa, namun dua orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (atau BMKG) Indonesia telah memberikan analisa mengenai penyebab gempa ini. BMKG menyatakan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Sesar-sesar aktif ini menjadi sumber potensi gempa bumi di wilayah tersebut.
Gempa di Tuban termasuk jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
Gempa ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa, yaitu Sesar Bawean. Namanya Sesar Bawean, tapi letaknya bukan di Pulau Bawean, tapi di laut dekat Bawean. Cuma dia tidak melewati Baweannya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
-
Sumber gempa ini sangatlah dangkal, yakni hanya 10 km dari permukaan laut.
Menandakan gempa ini adalah gempa kerak dangkal dari sesar aktif setempat. Bukan dari subduksi lempeng Australia - lempeng Sunda (atau Eurasia), yang di kawasan Pulau Bawean dan sekitarnya menghasilkan sumber-sumber gempa dengan kedalaman lebih dari 500 km.
Bagaimana bisa terdapat sesar mendatar aktif di tengah-tengah Laut Jawa?.
Ceritanya dimulai sekitar 90 juta tahun yang lalu. Ketika pecahan daratan Australia mulai berpisah, yang kemudian menyebabkan benturan dengan bagian barat Indonesia. Peristiwa ini yang akhirnya membentuk Pulau Jawa seperti yang kita kenal sekarang.
-
Guncangan gempa ini juga dirasakan di Jakarta, ibu kota Indonesia, meskipun pusat gempa berada di Tuban. Getaran gempa terasa hingga ke Jakarta. Dampak gempa bumi juga dirasakan di beberapa daerah, meliputi Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta.
Meskipun BMKG memberikan penjelasan mengenai penyebab gempa, masih ada banyak pertanyaan tentang keamanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi. Dua rumah dan satu sekolah dilaporkan rusak akibat gempa ini.
BPBD Jatim merinci dampak gempa antara lain tujuh rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dua sekolah terdampak, dua rumah sakit terdampak, satu pondok pesantren terdampak, dan satu kantor kepala desa juga terdampak gempa.
Pemerintah daerah setempat, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedang bergerak cepat untuk mengevaluasi dampak gempa ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Namun, masyarakat di wilayah-wilayah rawan gempa diimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
-
Gempa magnitudo yang mengguncang Tuban Jumat, 22 Maret 2024 ini bukan yang pertama kali, ternyata, gempa serupa pernah terjadi pada tahun lalu, tepatnya pada Jumat, 14 April 2023 juga terjadi gempa yang mengguncang Tuban berkekuatan magnitudo 6,6.
Sebelumnya lagi, dua gempa bumi mengguncang kawasan Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Kamis 19 September 2019 pukul 14.06 dan 14.31 WIB. Uniknya, dua gempa dengan kedalaman lebih dari 600 kilometer itu terasa hingga Bandung, Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Episenter gempa bumi pertama berlokasi di laut pada jarak 58 km barat laut Kabupaten Tubandengan kedalaman 620 km.
Episenter gempa bumi kedua berlokasi di laut pada jarak 56 km barat laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 623 km.
Sejarah gempa berkekuatan besar yang terjadi di perairan Tuban, Jawa Timur, perlu dipelajari. Karena mungkin pernah terjadi gempa yang besar disana.
Dilihat dari beberapa catatan, Tuban pernah mengalami beberapa kali gempa bumi. Data tertua yang memuat gempa bumi di Tuban terdapat di prasasti Waruṅgahan bertarikh 1227 Śaka, atau 1305 Masehi. Prasasti ini ditemukan ketika sedang menggali pondasi bangunan di kedalaman sekitar 0,5 m di bawah permukaan tanah di sebuah desa yang terletak di Kecamatan Semanding.
Data tertua yang dapat diketahui sebelum prasasti ini ditemukan adalah terjadinya gempa di daerah Rengel Tuban dengan guncangan berulang pada tanggal 18 Juli 1864.
Dalam prasasti Waruṅgahan disebutkan tentang gempa bumi yang terdapat di lempeng III b.2, yang artinya “prasasti itu (telah) hilang ketika bumi berguncang”.
-
Gempa bumi di Indonesia menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya upaya mitigasi bencana dan pembangunan infrastruktur yang tahan gempa. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, diharapkan dapat mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti gempa bumi.
Mengapa Gempa Bumi Terjadi karena Aktivitas Sesar?.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang seringkali menimbulkan kerusakan dan kepanikan di berbagai belahan dunia. Salah satu penyebab utama terjadinya gempa bumi adalah aktivitas sesar. Sesar adalah retakan atau patahan pada lapisan kulit bumi yang dapat bergerak, dan ketika terjadi pergeseran pada sesar tersebut, energi dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai hubungan antara gempa bumi dan aktivitas sesar.
1. Apa Itu Sesar?.
Sesar merupakan retakan pada kerak bumi yang terjadi karena tekanan yang berlebihan. Sesar dapat berupa sesar naik (reverse fault), sesar turun (normal fault), atau sesar geser (strike-slip fault), tergantung pada arah pergerakan batuan di sekitarnya. Ketika dua lempeng tektonik bertemu dan saling bergerak, tekanan yang terbentuk dapat menyebabkan sesar.
2. Mengapa Sesar Menyebabkan Gempa Bumi?.
Ketika terjadi pergeseran pada sesar, terjadi pelepasan energi yang disebabkan oleh gesekan antara dua lempeng tektonik yang bergerak. Energi inilah yang kemudian merambat melalui kerak bumi dalam bentuk gelombang gempa, yang dapat dirasakan sebagai guncangan atau getaran di permukaan bumi.
3. Jenis-jenis Gempa Bumi yang Disebabkan oleh Sesar.
Gempa Sesar: Terjadi ketika dua lempeng tektonik bergeser secara horizontal atau geser lateral.
Gempa Naik: Terjadi ketika satu lempeng tektonik bergerak naik relatif terhadap lempeng lainnya.
Gempa Turun: Terjadi ketika satu lempeng tektonik bergerak turun relatif terhadap lempeng lainnya.
4. Dampak dan Risiko Gempa Bumi karena Sesar.
Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas sesar dapat memiliki dampak yang merusak pada infrastruktur dan kehidupan manusia. Bangunan dan struktur lainnya dapat runtuh atau rusak parah akibat getaran yang kuat. Selain itu, gempa bumi dapat menyebabkan tanah longsor, tsunamii, atau bahkan letusan gunung berapi, tergantung pada faktor-faktor geologis lokal.
5. Mitigasi dan Kesiapsiagaan.
Pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi sangatlah penting. Ini meliputi pembangunan infrastruktur yang tahan gempa, edukasi masyarakat tentang tindakan pengamanan, serta perencanaan penanggulangan bencana yang efektif.
Dengan memahami hubungan antara gempa bumi dan aktivitas sesar, diharapkan kita dapat lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di masa depan.
Sumber :
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7255933/pakar-its-sebut-gempa-tuban-dipicu-sesar-bawean
https://news.detik.com/berita/d-7256123/tuban-diguncang-gempa-lagi-kali-ini-m-6-5
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240322192816-4-524650/ini-analisa-bmkg-soal-penyebab-gempa-tuban-yang-rusak-rumah-warga
https://www.kompas.tv/regional/494889/bmkg-jelaskan-penyebab-gempa-m6-0-di-tuban-ada-aktivitas-sesar-aktif-di-laut-jawa
https://www.antaranews.com/berita/4023981/bpbd-sejumlah-rumah-fasiltas-rusak-akibat-gempa-tuban-dua-luka
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240322145042-20-1077756/2-rumah-dan-1-sekolah-dilaporkan-rusak-akibat-gempa-tuban
https://ekonomi.bisnis.com/read/20240322/44/1751882/penyebab-gempa-m-60-guncang-tuban-22-maret-ini-penjelasan-bmkg
https://www.liputan6.com/news/read/5556963/gempa-magnitudo-65-kembali-guncang-tuban-getarannya-terasa-hingga-jakarta
https://pontianakinfo.disway.id/read/1319/gempa-spektakuler-di-laut-jawa-rahasia-tersembunyi-pulau-jawa
https://www.jawapos.com/pendidikan/014471796/penjelasan-gempa-dangkal-di-laut-jawa-yang-mengguncang-tuban-ini-cerita-lama-terbentuknya-pulau-jawa
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7255892/bukan-pertama-kali-tuban-pernah-diguncang-gempa-m-6-6-tahun-lalu.
https://jateng.antaranews.com/berita/489915/sejarah-gempa-besar-di-perairan-tuban-perlu-dipelajari
https://suluk.id/melihat-jejak-gempa-bumi-di-tuban-dari-prasasti-warunggahan/
https://www.liputan6.com/news/read/4068578/bmkg-fenomena-gempa-tuban-jatim-bukti-lempeng-indo-australia-aktif
No comments:
Post a Comment