Pages

Sunday, November 7, 2021

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adjisaka, Gangsar. 2014. “Rahasia 7 Milyarder Dunia yang Akan Membantumu Cepat Kaya”. Yogyakarta. Araska.

Anwar & Tantrina. 2010. “Serba-serbi Profesi”. Jakarta. Bukune.

Ariezta, Monde. 2014. “Lorong Waktu. Buku tentang Time Management yang Membuat Anda Punya Waktu 100 Jam dalam Sehari”. Jakarta. Trans Media.

Arvini, Maya. 2014. “Career First”. Jakarta. GagasMedia.

Carnegie, Dale & Associates Inc. 2015. “Sukses Memimpin, Enhance Your Life by Becoming an Effective Leader”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Carnegie, Dale. 2015. “How to Win Friends & Influence People”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Charlie, Lie. 2004, "Kiat Sukses Memilih Karir”. Bandung, Nexx Media.

Covey, Stephen R. 2013. “The 7 Habits of Highly Effective People”. Tangerang. Binarupa Aksara Publisher.

Dharmasoeka, John Eddy. 2013. “From Luntang Lantung to International Expat”. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Iskan, Dahlan. 2012. "Manufacturing Hope: Bisa!. Impian dan Gagasan Segar Dahlan dalam Mengelola BUMN". Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Iskandar, Harun. 2010, “Tumbuhkan Minat Kembangkan Bakat”, ST Book.

Jihad, Muadzin F. 2012. "Follow Your Passion". Jakarta. Trans Media Pustaka.

Kasali, Rhenald, Ph.D. 2014. “Self Driving. Menjadi Driver atau Passenger?”. Jakarta. Mizan.

Kotter, John P. 2014. “Leading Change. Strategi Kepemimpinan Bisnis dari Pakar Kenamaan Dunia”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Maxwell, John C. 2009. “Sukses Dibangun Setiap Hari”. Mitra Media.

Newport, Cal. 2016. "Don't Follow Your Passion". Bandung. PT Mizan Publika.

Nurhajati, Lestari & Pitaloka, Ardiningtiyas. 2015. “My Career is Multi Career”. Solo. Tiga Serangkai.

Saputra, Aswar. 2013. “Money from Anywhere. Bagaimana Anda Menjadikan Kebiasaan-Kebiasaan KECIL Sehari-hari Menjadi Pohon Uang yang Tak Terduga”. Second Hope. Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 1995. “Teori Motivasi dan Aplikasinya”. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Sinungan, Muchdarsyah. 2014. “Produktivitas Apa dan Bagaimana”. Jakarta. Bumi Aksara.

Soelistiyowati, Endang dan Nugroho, Vincent. 2012. “Strategi Komunikasi untuk Sukses Menjalin Relasi”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sudarsana, Cakra. 2016. “116 Kiat Mempertajam Kinerja Anak Buah. Tips Menciptakan Loyalitas, Profesionalisme dan Produktivitas Anak Buah”. Yogyakarta. Laksana.

Suhardono, Rene. 2011. “Your Job is Not Your Career”. Tangerang. Lentera Hati.

Sutanto, Teguh. 2012. “Soft Skill Sukses di Dunia Kerja”. Jakarta. PT Suka Buku.

Tjiharjadi, Semuil. 2007. “To Be a Great Leader”. Yogyakarta. Andi Yogyakarta.

Wahono, Satrio dan Purnomo, Dola. 2010. "Animal Based Management. Rahasia Merek-Merek Raksasa Berjaya". Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

 

 

WEBSITE

Fairuzabadi, Muhammad. "Struktur Tingkatan/Jenjang Karir Golongan Pegawai Negeri Sipil/PNS Indonesia". fairuzelsaid.wordpress.com. 27 Desember 2011. 29 Juni 2015. https://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/27/struktur-tingkatanjenjang-karir-golongan-pegawai-negeri-sipilpns-indonesia/

Finansialku.com. "Cara Membuat Curriculum Vitae Yang Menarik Agar Diterima Di Perusahaan Yang Diinginkan". 27 Januari 2018. https://www.finansialku.com/cara-membuat-curriculum-vitae-yang-menarik/

Gajimu.com, "Ketentuan Seputar Kontrak Kerja". 01 Januari 2017. http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kontrak-kerja/kontrak-kerja

Hary, Eka. "Tips Menulis Resume Tanpa Pengalaman Kerja". id.jobsdb.com. 7 Juli 2014. 7 Juli 2015. https://id.jobsdb.com/id-id/articles/tips-menulis-resume-tanpa-pengalaman-kerja?utm_campaign=single_article_candidate_june&utm_source=newsletter&utm_medium=newsletter&utm_content=link1&utm_term=%7bkeyword%7d

Hermanto, Yobel. “9 Tips Cepat Dapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah”. keluarga.com. 22 Januari 2015. https://keluarga.com/1485/9-tips-cepat-dapat-pekerjaan-setelah-lulus-kuliah

Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://kbbi.web.id/karier

Kusumawardhani, Naftalia. health.kompas.com, "Tips Menjalani Psikotes". 14 September 2015. 01 Januari 2017. http://health.kompas.com/read/2015/09/14/181000823/Tips.Menjalani.Psikotes

Laruno.com. "Inilah 9 Perusahaan di Indonesia dengan Gaji Tertinggi". laruno.com. 12 Januari 2015. 29 Juni 2015. http://laruno.com/karir/inilah-9-perusahaan-di-indonesia-dengan-gaji-tertinggi/

Laruno.com, "10 Profesi dengan Gaji Tinggi di 2015", 16 Januari 2015. 02 Februari 2015. http://laruno.com/karir/10-profesi-dengan-gaji-tinggi-di-2015/

Nurdin, Mohamad. "Ada Wawancara HRD, Ada Wawancara User, Apa Sih Bedanya?", careernews.id. 10 Juni 2015. 01 Januari 2017. http://careernews.id/issues/view/3362-ada-wawancara-hrd-ada-wawancara-user-apa-sih-bedanya

Qerja.com, "Beberapa Hal Yang Perlu Anda Lakukan di Hari Pertama Bekerja". 01 Januari 2017. http://www.qerja.com/journal/view/46-beberapa-hal-yang-perlu-anda-lakukan-di-hari-pertama-bekerja/

Rachman, Fadhly F. "Ini yang Bisa Bikin CPNS Gagal Saat Tes Kompetensi Dasar". 30 Januari 2018. 26 September 2017. detik.com. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3659405/ini-yang-bisa-bikin-cpns-gagal-saat-tes-kompetensi-dasar

Ryandika, Rafael. "10 Karier di Indonesia Berpenghasilan Terbesar, Artis dan Anggota DPR Bikin Melongo!". today.line.me. 13 Desember 2016. 14 Desember 2015. https://today.line.me/id/article/dbf659f2c90fa99ed3261a8f6ed3d27f52c4d5f5049a8626b0efe57583cc36bd

Rizki, Tania. "4 Strategi Efektif Untuk Menjawab Pertanyaan ‘Apa Kelemahanmu?’". id.jobsdb.com. 04 Juni 2015. 05 Juni 2015.

https://id.jobsdb.com/id-id/articles/4-strategi-efektif-untuk-menjawab-pertanyaan-apa-kelemahanmu

Setyanti, Christina Andhika. "Ini Alasan Anda Tak Kunjung Mendapat Pekerjaan". kompas.com. 04 Mei 2014. 02 April 2014. http://lifestyle.kompas.com/read/2014/04/02/1607332/Ini.Alasan.Anda.Tak.Kunjung.Mendapat.Pekerjaan.

Tespsikotes.com, "Manfaat dan Fungsi Tes Psikotes". 09 Februari 2015. 01 Januari 2016. http://tespsikotes.com/manfaat-dan-fungsi-tes-psikotes/

TipsKarir.Com, "Beberapa Jenis Tes Kepribadian Psikotes Beserta Tujuannya". 06 Mei 2014. 01 Januari 2017. http://tipskarir.com/beberapa-jenis-tes-kepribadian-psikotest-beserta-tujuannya/?v=d62a8d1683e6#.WGkEXFxJbIU

Vemale.com, "Agar Surat Lamaran Kerja Lolos Seleksi, Ini Tipsnya!". 21 Mei 2015. 24 Mei 2015. http://www.vemale.com/relationship/karier/81564-agar-surat-lamaran-kerja-lolos-seleksi-ini-tipsnya.html

Vemale.com, "Trik Jitu Agar Lolos Interview Kerja ", 29 Oktober 2014. 08 November 2014. http://www.vemale.com/relationship/karier/75023-trik-jitu-agar-lolos-interview-kerja.html

Wikipedia "Perusahaan". wikipedia.org 27 April 2015. 29 Juni 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan

Yanuar, Taufan. “PPIC, Production Planning and Inventory Control”. industrialengineeringdepartment.blogspot.co.id, 15 Juli 2016. http://industrialengineeringdepartment.blogspot.co.id/2016/07/ppic.html

Zukarnain, Yahya. “Profesi-Profesi yang Terkait dengan Teknik Industri”, yahya29zulkarnain.blogspot.co.id, 06 Mei 2012, 01 Januari 2017, http://yahya29zulkarnain.blogspot.co.id/2012/05/profesi-profesi-yang-terkait-dengan.html


Saturday, November 6, 2021

Seven Habits

SEVEN HABITS (TO BE MORE EFFECTIVE PEOPLE)

Teori SEVEN HABITS To Be More Effective People merupakan buah pikiran dari Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul sama "The 7 Habits of Highly Effective People".

Stephen R. Covey merangkum 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, dimana kebiasaan merupakan faktor yang kuat dalam hidup kita.

Karena kebiasaan tersebut secara konsisten dilakukan setiap hari dan menjadi sebuah pola yang kita sadari atau tidak kita sadari sehingga mengekspresikan karakter kita dan ujungnya dalah menghasilkan efektifitas atau ketidak-efektifan kita sendiri.

Pemikiran - Tindakan - Kebiasan (plus Paradigma) - Watak - Nasib

Berdasarkan aliran sederhana diatas, bahwa kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan lakukan setiap hari merupakan akumulasi dari pemikiran dan tindakan kita sebelumnya.

Dan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi pola harian kita nantinya akan menghasilkan watak serta nasib kita di kemudian hari. Jika kebiasaan yang kita lakukan adalah kebiasaan yang efektif maka watak kita menjadi baik serta nasib kita juga akan mujur.

Begitu pula sebaliknya.

Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang yang tidak produktif adalah bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya. Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar, kebiasaan-kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau walaupun membutuhkan waktu.

Taburlah pemikiran, maka Anda akan menuai tindakan.

Taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan.

Taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak.

Taburlah watak, maka Anda akan menuai nasib Anda.

Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksud paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita.

Jika kebiasaan kita sebelumnya belum mencerminkan kebiasaan yang efektif, maka untuk itu perlu dilakukan perubahan paradigma untuk melakukan perubahan kebiasaan kita.

Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh mula-mula astronom Mesir, Ptolemy mengatakan bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Tapi kemudian Copernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah pusat dari jagad raya.

Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming others" (menyalahkan orang lain), karena menganggap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.

Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orang tuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kamatangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain di sekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain.

Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku, kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung, orang dewasa adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu)

Dalam proses kematangan seseorang dari tahap ketergantungan (dependent) menjadi kemandirian (independent) dan kemudian saling tergantung (interdependent) ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu dikuasai supaya seseorang bisa menjadi sangat efektif.

Stephen Covey menyatakan bahwa adanya 7 kebiasaan yang perlu dimiliki. 3 diantaranya berkaitan dengan penguasaan diri, yaitu:

A. Ketergantungan / Dependent (Private victory)

1. Be Proactive (Jadilah pro-aktif)

2. Begin With The End in Mind

    (Merujuk pada tujuan akhir)

3. Put First Thing First

   (Dahulukan yang utama)

 

Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini, maka kita akan mengalami apa yang disebut "Private Victory" (Kemenangan Pribadi) dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent).

Setelah mandiri ini, kita dapat meraih "Public Victory" (kemenangan publik) dengan menguasai 3 kebiasaan selanjutnya, yaitu

B. Kemandirian / Independent (Public victory)

4. Think Win-Win (Berpikir menang-menang)

5. Seek First to Understand then to be Understood

   (Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti)

6. Synergize  (Wujudkan sinergi)

 

Proses ini tidak bisa dibalik, sebagaimana kita tidak mungkin panen sebelum menanam. Jadi prosesnya berlangsung dari dalam keluar (inside out), yaitu memulai dari diri sendiri (Ibda bin nafsi - Rasulullah SAW) baru dengan orang lain.

Dan kemudian kebiasaan terakhir

C. Saling tergantung / Interpendent

7. Sharpen the Saw (asahlah gergaji)

Sharpen the Saw  adalah kebisaan untuk selalu melakukan pengembangan diri.

Agar lebih paham mengenai 7 kebiasaan efektif tersebut, mari kita bahas lebih detail.

 

KEBIASAAN 1 : BE PROACTIVE

Bersikap proaktif tidak hanya berarti mengambil inisiatif tetapi juga bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. Seseorang yang proaktif mempunya kebiasaan memilih sendiri keputusan-keputusannya dan bertanggung jawab akan akibat dari keputusannya itu.

Sedangkan orang yang reaktif (kebalikan dari proaktif) sikapnya berdasarkan kondisi atau sikap orang lain dan karena itu tidak bertanggung jawab dan cenderung menyalahkan orang lain.

Contoh pernyataan orang proaktif sbb:

Apa pilihan yang ada?

Apa yang dapat diperbaiki?

Saya menguasai emosiku

Saya mau atau tidak mau

Saya suka atau tidak suka

Saya hendak dan merencanakan

 

Sedangkan contoh pernyataan orang reaktif sbb:

Saya tidak bisa berbuat apa-apa

Begitulah sifat saya

Dia sih yang bikin aku marah

Saya tidak bisa

Saya terpaksa

Seandainya saja                     

 

KEBIASAAAN 2 : BEGIN WITH THE END IN MIND

Ini adalah kebiasaan kepemimpinan diri (personal leaderhip) yaitu memulai suatu kegiatan dengan suatu kejelasan tentang apa hasil yang ingin dicapai. Segala sesuatu diciptakan dua kali. Produk apa pun yang dihasilkan pada mulanya telah ada sebagai konsep, baru kemudian secara fisik.

Misalnya : membangun rumah, selalu ada rancangannya terlebih dahulu.

Kepemimpinan adalah “ciptaan pertama”, yaitu “doing the right things“.

Manajemen adalah “ciptaan kedua”, yaitu “doing things right“.

 

KEBIASAAN 3:  PUT FIRST THING FIRST                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

Ini adalah kebiasaan mengelola prioritas. Kita harus bisa membedakan apa yang penting (important) dan apa yang mendesak (urgent). Hal-hal yang mendesak selalu “menyerang” kita, dan biasanya kita bereaksi terhadapnya; waktu kita banyak yang habis untuk mengurusi hal-hal yang mendesak ini, dan seringkali melupakan hal-hal yang justru penting.

Orang-orang yang sangat efektif pandai menggunakan waktunya untuk mengelola hal-hal yang penting, dan sikapnya yang proaktif akan mengurangi timbulnya hal-hal yang mendesak.

Kalau ketiga kebiasaan ini bisa kita kuasai maka kita bisa dikatakan mandiri, dan kini siap memasuki kehidupan yang saling tergantung atau interdependent. Agar kita bisa sangat efektif dalam hidup yang saling tergantung, kita perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan selanjutnya.

 

KEBIASAAN 4 : THINK WIN-WIN

Menang-menang adalah suatu sikap mental untuk mencari keuntungan bersama. Pada dasarnya ada enam paradigma interaksi manusia; empat di antaranya adalah:

Menang/Kalah. Semboyannya “Kalau Anda menang, saya pasti kalah; jadi saya harus menang,  dan Andalah yang kalah” (contoh: kepemimpinan yang otoriter). Segala sesuatu menjadi persaingan dan setiap kemenangan harus menyebabkan kekalahan pihak lain.

Kalah/Menang adalah mentalitas orang kalah yang selalu tunduk pada keinginan pihak lain. “Apa sajalah, asal tetap damai”. Ini lebih buruk daripada sikap Menang/Kalah karena sama  sekali tidak mempunyai pendirian atau keberanian untuk menyatakan keyakinannya. Yang ada hanya mengalah terus-menerus.

Kalah/Kalah adalah hasil jika dua orang keras kepala, egois dan bersikap mau menang sendiri bertemu. Ini dapat berubah menjadi obsesi permusuhan yang dapat mendorong terjadinya peperangan. Orang dikuasai oleh dorongan untuk mengalahkan pihak lain, bahkan tanpa peduli  akan kerugiannya sendiri.

Menang/Menang adalah falsafah yang dianjurkan Stephen Covey bagi hubungan antara manusia. Yaitu, mencari terus menerus akan manfaat timbal balik dalam setiap interaksi.      

Dengan menganut paradigma ini, seseorang tidak akan bahagia kalau pihak lainnya tidak bahagia juga. Hidup ini dipandang sebagai kerjasama bukan sebagai permusuhan. Orang yang efektif berprinsip menang-menang dalam tindakannya dan kesepakatannya.

Mentalitas menang-menang ini baru bisa dilakukan kalau kita punya “abundance mentality”, yaitu pemikiran bahwa segala sesuatunya itu berkelebihan sehingga tidak perlu kita mematikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.

Orang yang mempunyai sikap menang-kalah didasari oleh “scarcity mentality”, seakan-akan segala sesuatunya itu terbatas sehingga harus  diperebutkan, bilamana perlu dengan mengalahkan pihak lain.

KEBIASAAN 5 : SEEK FIRST TO UNDERSTAND THEN TO BE UNDERSTOOD

Inilah kebiasaan berkomunikasi secara efektif. Para dokter menganalisa penyakit pasiennya sebelum memberi resep. Seorang top salesman akan mempelajari kebutuhan pelanggannya terlebih dahulu sebelum menawarkan produk atau jasanya.

We see the world as we are, not as it is. Kita melihat dunia dari kacamata kita bukan sebagaimana adanya. Persepsi kita dibentuk oleh pengalaman-pengalaman kita, dan seringkali hal ini membatasi kita. Tantangan untuk memecahkan perbedaan pendapat adalah   dengan mencoba mengerti sudut pandang atau paradigma orang lain terlebih dahulu.

Kalau kita bisa mengerti secara penuh seseorang, maka ia akan menurunkan tembok pembatasnya.

Memaksakan kehendak kita secara emosional tidak akan produktif malahan sebaliknya: counterproductive.

 

KEBIASAAN 6 : SYNERGIZE

Ini adalah kebiasaan untuk mewujudkan kerja sama dan mencari alternatif-alternatif baru yang jauh lebih besar.

Sinergi berarti 1 + 1 > 2. Sinergi adalah hasil dari menciptakan suasana di mana orang-orang yang berbeda dapat saling memberi sumbangannya berdasarkan kekuatan masing-masing sehingga hasilnya akan lebih besar dibandingkan bila dikerjakan sendiri-sendiri.

Sinergi adalah pendekatan yang paling efektif untuk memecahkan persoalan daripada sikap yang apatis (asal damai saja) ataupun konfrontasi (tidak mau kalah).

 

KEBIASAAN 7 : SHARPEN THE SAW

Ini adalah kebiasaan untuk perbaikan diri. Istilah ini berasal dari kisah dua orang tukang kayu. Yang satu terus menggergaji dan merasa terlalu sibuk untuk berhenti sebentar. Yang lain berhenti sesekali untuk mengasah gergajinya. Justru yang kedua ini hasilnya lebih banyak dan lebih baik.

Seorang yang efektif akan melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk mengembangkan pertumbuhan pengetahuan, mental, spiritual maupun ketahanan fisiknya, karena menyadari bahwa dengan pengembangan diri itu dia bisa lebih produktif dan efektif dan tidak “habis-habisan”.

Friday, November 5, 2021

Practice Makes Perfect (10.000 Jam)

PRACTICE MAKES PERFECT (10.000 JAM)

Sebelum membahas hal yang inti, ada baiknya kita melakukan "pemanasan" kata, kata apa yang tepat untuk practise? Praktek atau praktik?

Penyesuaian akhiran –ic dalam bahasa Inggris atau -isch dalam bahasa Belanda menjadi –ik dalam bahasa Indonesia. Praktik adalah serapan yang tepat, sehingga kata yang tepat adalah kerja praktik, malpraktik, dan praktik dokter. Dari kata praktik, diturunkan kata praktikan (orang yang sedang melakukan praktik) dan praktikum (kegiatan yang terkait dengan praktik atau percobaan).

Bahkan dalam kamus besar bahasa Indonesia pun yang diketemukan adalah praktik.

praktik/prak·tik/ n 1 pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori: teorinya mudah, tetapi -- nya sukar; 2 pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagainya): -- dokter dibuka mulai pukul 15.00; 3 perbuatan menerapkan teori (keyakinan dan sebagainya); pelaksanaan: aturan itu menemui kesukaran dalam -- nya;

Sudah cukup pemanasannya. Kita sekarang memasuki pembahasan inti.

“Practice makes perfect” mempunyai makna bahwasanya semakin banyak anda berlatih, semakin besar pula rasa percaya diri kita karena semakin sempurnanya keahlian / skill kita, karena semakin baiknya pengetahuan / knowledge.

Terdapat teori bahwa agar seseorang menjadi ahli dan pakar dalam bidang tertentu (Mastery in a Field), maka orang tersebut harus bergelut dan menekuni bidangnya tersebut hingga 10.000 jam lamanya.

Adalah Malcolm Gladwell yang menjelaskan dalam bukunya Outliers, yang mengatakan bahwa kesuksesan adalah rangkaian dari latihan dan praktik berkesinambungan selama 10.000 jam akan menjadikan Anda seorang ahli dalam bidangnya.

Itu artinya kita harus menekuni bidang tersebut dengan profesional selama 40 jam seminggu dan pada tahun kelima kita akan mencapai 10.000 jam.

Yang menjadi contoh tokoh sukses dunia yang telah melewati 10.000 jam dengan tekun adalah The Beatles, Bill Gates dan Mozart. Mereka adalah para outlier yang telah membuktikan kaidah 10.000 jam.

Untuk itu agar kita dapat meniru kesuksesan mereka yaitu dengan menjadi master di bidang kita maka yang perlu kita lakukan adalah massive action dan berlatih selama 10.000 jam dengan penuh komitmen.

Perhitungan selebihnya adalah tinggal seberapa besar keinginan dan seberapa lama kita ingin menyelesaikan 10.000 jam tersebut, kurang dari 5 tahun atau lebih dari 10 tahun hal tersebut adalah keputusan pribadi masing-masing.


Thursday, November 4, 2021

Saat Motivasi Bertemu Dengan Visi

SAAT MOTIVASI BERTEMU DENGAN VISI

Orang yang sukses baik di dunia kerja maupun di dunia enterpreneurship tidak hanya dikarenakan faktor dari visi dari perusahaan yang menaungi dia kerja. Tapi juga dikarenakan faktor lain yang menjadi pendorong sekaligus menjadi sumber energi sehingga seseorang bisa maju dan sukses. faktor tersebut adalah motivasi.

Motivasi ini ibarat mobil, jika tidak ada sumber energi berupa bensin, maka niscaya mobil tersebut akan melambat dan berhenti. Untuk dapat menjalankannya perlu asupan sumber energi, baik berupa premium, pertalite maupun pertamax,

Motivasi ada kalanya naik turun, hal tersebut adalah wajar dan normal bagi manusia. Yang terpenting motivasi tetap dijaga dalam batas tertentu sehingga tidak keluar masuk atau On / Off.

Lalu apa itu motivasi?

 

MOTIVASI

Definisi dari motivasi secara teori adalah sebagai berikut. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya;

  • Hasrat dan minat,
  • Dorongan dan kebutuhan,
  • Harapan dan cita-cita,
  • Penghargaan dan penghormatan.

 

Mari kita bahas keempat jenis motivasi yang melandasi 4 tokoh berikut dapat meraih kesuskesan. 


MARK ZUCKERBERG & FACEBOOK

Hasrat dan minat Mark Zuckerberg pada komputer dan bahasa pemrograman sudah terlihat dari kecil, berikut adalah hasil karya dari sang pendiri Facebook.

Umur 12 tahun, membuat program messaging untuk ayahnya guna memudahkan keperluan pasien dalam berkomunikasi tanpa pengeras suara.

Umur 15 tahun, bersama temannya Kristopher Tillery, membuat website yang digunakan oleh siswa Exeter untuk membeli snack secara online.

Umur 16 tahun, bersama temannya Adam D’Anelo membuat Synapse, yaitu plug-in untuk program MP3 Winamp yang dibeli oleh ke AOL dan Microsoft.

Umur 18 tahun, membuat situs coursematch.com sehingga mahasiswa dapat menulis mata kuliah yang diambilnya dan mahasiswa tersebut dapat melihat siapa saja yang mengambil mata kuliah yang sama.

Umur 19 tahun, membuat website facemash.com untuk membandingkan cewek satu dengan yang lainnya.

Umur 20 tahun , akhirnya membuat website thefacebook.com yang akhirnya dikenal sekarang dengan facebook.com

 

RANGGA UMARA DAN PECEL LELE LELA

Rangga Umara awalnya adalah karyawan dengan posisi manajer di perusahaan swasta. Perusahaan tempat kerjanya tidak sehat dan PHK hanyalah menunggu giliran. Karena faktor dorongan dan kebutuhan Rangga lalu mulai merintis bisnis sendiri.

Rangga mulai membuka warung seafood kaki lima dengan diferensiasi tempat dibuat unik. Sampai tiga bulan pertama, warung seafood-nya masih sepi pengunjung.

Lalu Rangga memutuskan untuk berjualan pecel lele, makanan favorit saat kuliah dengan inovasi memperbaiki bentuk lele sebagai makanan yang tidak menarik dengan dibaluri tepung dan telur, muncul menu utama, yaitu lele goreng tepung, lele filet kremes, dan lele saus Padang.

Lalu Rangga membangun pondasi usahanya dengan membuat SPO, sebagai usaha untuk mengontrol kualitas makanan agar rasanya tidak berubah-ubah dan pelayanannya pun mempunyai diferensiasi trersendiri. Pada 2009 Rangga mulai mewaralabakan Pecel Lele Lela. Waralaba Pecel Lele Lela berdampak positif untuk pengembangan usaha.

 

ANDY FLORES NOYA & KICK ANDY

Wartawan menjadi harapan dan cita-cita Andy Flores Noya sejak ia masih terbilang kecil. Lulus dari SMK, Andy melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik. Semasa kuliah, Andy terjun menjadi wartawan.

Tahun 1985, Andy menjadi reporter majalah Tempo. Tahun 1986, ia berhenti kuliah dan berkarir penuh sebagai wartawan. Tahun 1987, Andy bergabung di harian Bisnis Indonesia sebagai reporter harian ekonomi.  Tahun 1988, Andy melompat ke majalah Matra. Lalu Andy loncat ke koran Media Indonesia (MI).

Tahun 1999, RCTI Andy diutus untuk memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI. Tahun 2000, Andy kembali memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tahun 2003 Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi.

Tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, diminta menjadi pemimpin redaksi Metro TV. Ia pun dipercaya menjadi host salah satu acara yang judulnya diambil sendiri dari namanya, yaitu Kick Andy, sebuah acara talk show yang disiarkan oleh Metro TV dan tayang setiap Jum'at malam.

 

USAIN BOLT PELARI TERCEPAT SEDUNIA

Usain Bolt adalah pelari Jamaika, yang semasa hidupnya didedikasikan latihan demi latihan untuk meraih penghargaan dan penghormatan.

  • Tahun 2004, Bolt menciptakan rekor dunia junior lari 200 m (19,93 detik).
  • Kejuaraan Dunia 2007 di Osaka, Bolt meraih medali perak lari 200 m (19,91 detik).
  • Kejuaraan Reebok New York 2008, Bolt memecahkan rekor dunia lari 100m (9,72 detik).
  • Olimpiade Beijing 2008, Bolt memecahkan rekor dunia lari 100m dan 200m (9,69 detik dan 19,30 detik).
  • Olimpiade Beijing 2008, Bolt menciptakan rekor dunia lari estafet (37,10 detik).
  • Kejuaraan Atletik Dunia tahun 2009, Bolt memecahkan rekor dunia lari 100m dan 200m (9,58 detik dan 19,19 detik).
  • Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin, Bolt memecahkan rekor dunia baru di nomor lari 200 meter (19,19 detik).
  • Olimpiade 2012 di London,Bolt membawa pulang medali emas dari nomor lari sprint 100 dan 200 meter, serta lari estafet 4x400 meter.

Usain Bolt merebut gelar atlet terbaik dunia dalam Laureus World Sports Awards yang digelar tahunan. Bolt menang untuk ke-tiga kalinya.

Wednesday, November 3, 2021

Alasan dan Motivasi Kerja

ALASAN DAN MOTIVASI KERJA

Setiap orang memiliki beragam alasan mengapa bekerja, yang tentunya satu orang dengan orang lain tidak sama. Satu alasan dengan alasan yang lain yang berbeda tersebut tidak ada yang lebih baik antara yang satu dengan yang lain.

Namun kita perlu mengetahui alasan mengapa kita bekerja, untuk mempertebal motivasi saat menjalankan aktivitas bekerja, sehingga kita dapat mencapai level dan tingkatan tertinggi yang bisa dicapai.

Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan motivasi, yaitu

  • Teori kebutuhan sebagai hierarki dari Abraham Maslow
  • Teori X dan Teori Y dari Douglas Mc-Gregor
  • Teori Motivasi-Hiegene dari Frederick Herzberg
  • Teori Existence, Relatedness & Grow (ERG) dari Clayton Alderfer
  • Teori Tiga Kebutuhan
  • Teori evaluasi kognitif
  • Teori penentuan tujuan
  • Teori penguatan
  • Teori keadilan
  • Teori harapan

Abraham H. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia diklasifikan menjadi 5 hierarki kebutuhan, yaitu :

1.       Kebutuhan Fisiologis, seperti sandang pangan dan papan yang merupakan kebutuhan paling dasar bagi setiap manusia.

2.       Kebutuhan akan Keamanan, rasa aman yang meliputi keamanan fisik dan psikologis, termasuk perilaku adil dalam pekerjaan misalnya.

3.       Pemuasan Kebutuhan Sosial, dalam kehidupan organisasional, manusia sebagai makhluk social membutuhkan pengakuan akan keberadaannya.

4.       Kebutuhan Esteem, dikarenakan manusia memiliki harga diri, maka manusia juga memerlukan pengakuan akan keberadaan dan statusnya oleh orang lain.

5.       Aktualisasi Diri, dalam diri setiap orang memiliki kemampuan dan potensi terpendam yang belum dikembangkan secara keseluruhan.

 

Berikut adalah 3 alasan dan motivasi orang bekerja pada umumnya.

 

BEKERJA KARENA HOBI

Hobi bisa menjadi pekerjaan sehari-hari, tentunya akan sangat menyenangkan karena sesuai dengan passion. Misalnya kamera bisa menjadi jalan untuk mencari uang dan berbisnis jika anda untuk menjadi fotografer yang bisa mengoperasikan kamera dan menghasilkan gambar yang bagus.

Atau jika Anda gemar melakukan eksperimen soal makanan maka jadikan hobi tersebut sebagai salah satu pekerjaan yang menyenangkan serta menjanjikan dengan memulainya melalui langkah kecil seperti mengetes masakan Anda kepada tetangga, teman ataupun keluarga.

 

BEKERJA KARENA TANGGUNG JAWAB

Tiap status dalam hidup itu ada tanggung jawabnya. Misalnya bekerja untuk mencari nafkah, membiayai hidup untuk diri sendiri dan keluarga.

Contoh lainnya adalah seorang pekerja yang ingin mendapatkan uang yang lebih, misalnya saja untuk membelikan hadiah boneka untuk anak perempuannya maka ia akan bersedia bekerja lembur. Ingin mendapatkan uang yang lebih untuk membelikan puterinya sebuah boneka adalah contoh motivasi mengapa ia mau bekerja lembur.

 

BEKERJA KARENA VISI

Dengan memiliki visi maka seseorang akan memprediksikan sesuatu yang terjadi di masa depan dengan melihat gejala-gejala yang sekarang terjadi. Tanpa visi kerja yang jelas, orang-orang akan sibuk dalam rutinitas, tetapi tidak memiliki penglihatan untuk menghasilkan mahakarya seperti yang dikehendaki.

Visi kerja yang dilengkapi dengan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, disiplin, fisik tubuh yang bugar, mental positif, gairah kerja dalam ketekunan yang luar biasa, dan motivasi yang selalu menyala, akan menjadi kekuatan unggul untuk menciptakan hasil akhir yang mahakarya.


Tuesday, November 2, 2021

Sindrom 5K

SINDROM 5K

Berdasarkan pengalaman di 3 perusahaan dari 4 perusahaan yang pernah aku singgahi, terdapat beberapa karyawan yang mengalami sindrom kerja atau yang biasa disebut dengan Sindrom 5K.

Sindrom kerja ini berkaitan turn over atau keluar dan masuknya kembali karyawan di suatu perusahaan. Yaitu awalnya Kagum saat akan diterima sebagai karyawan, kemudian setelah beberapa lama Kaget saat bekerja, lalu Kecewa karena beberapa hal di dunia kerja tidak sesuai dengan harapannya, lalu Keluar dari perusahaan, dan kemudian karyawan tersebut Kembali karena di perusahaan lain ternyata tidak lebih baik.

 

KAGUM

Rasa kagum biasanya muncul pada fresh graduate. Calon karyawan baru merasa kagum pada perusahaan yang akan dituju sehingga timbul ekspetasi yang mungkin berlebihan. Menerka-nerka yang berlebihan atau juga mendapat info yang keliru dari informan yang salah.

 

KAGET

Saat menjadi karyawan di perusahaan tersebut benih-benih kaget akan bermunculan. Apalagi jika saat bekerja dan istirahat makan siang atau diluar jam kerja ngobrol dengan karyawan lama yang terkadang memberikan intermezo yang dilebih-lebihkan yang cenderung negatif.

 

KECEWA

Terlebih jika bertemu dan berinteraksi dengan gerombolan karyawan "sakit hati". Maka rasa kaget akan berubah menjadi rasa kecewa. Rasa kecewa ini muncul dikarenakan ketidaksesuaian rasa kagum di awal akan masuk di perusahaan.

 

KELUAR

Akumulasi rasa kecewa ini akan menggunung seperti bola salju yang semakin lama semakin membesar. Sehingga akan muncul aksi nekat yaitu keluar dari perusahaan. Resign baik-baik ataupun juga keluar tanpa pamit juga pernah penulis jumpai.

 

KEMBALI

Namun setelah bekerja dan mencoba peruntungan di perusahaan lain dan menimbang-nimbang dan membanding-bandingkan perusahaan sekarang dengan perusahaan yang sebelumnya, maka akan muncul kesimpulan bahwa bekerja dimana-mana sama. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Bahkan mungkin baru terasa bahwa di perusahaan lama sebelumnya ternyata lebih baik. Dan menyesal telah keluar. Lalu muncul ingin kembali ke perusahaan lama. Dan beberapa memang ada yang masuk kembali, bahkan tidak hanya sekali kembali, ada juga yang keluar 2x dan kembali 2x.

Sampai-sampai kita beru julukan S2 bagi yang keluar dan kembali lagi dan julukan S3 bagi yang sudah keluar 2x dan kembali 2x ke perusahaan lama.


Mengetahui Kapan Harus Pergi

Pentingnya Melepaskan di Waktu yang Tepat Dalam hidup, ada momen-momen di mana kita harus berani mengambil keputusan untuk pergi. Baik itu d...