Pages

Monday, November 1, 2021

Hard skill dan Soft skill

HARD SKILL DAN SOFT SKILL

Hard skill adalah kemampuan seseorang yang bersifat nyata atau kasat mata, mencakup misalnya kemampuan intelektual (IQ). Sedangkan soft skill adalah kebalikannya yaitu kemampuan yang bersifat abstrak, mencakup kemampuan pengelolaan emosi (EQ).

Emosi yang dimaksud disini tidak melulu bermakna kemarahan. Emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam seseorang, misalnya gembira, tertawa dan sedih.

Secara garis besar emosi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Orang yang menduduki jabatan yang lebih tinggi misalnya manajer sangat dianjurkan selalu menampilkan emosi yang positif. Dengan pengelolaan emosi yang positif diharapkan berbagai manfaat dapat diraih.

Delapan puluh persen (80%) kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana cara ia membawa diri atau mengelola emosinya di tempat kerja.

Selain belajar formal untuk mendapatkan ilmu teori, soft skill juga tak kalah penting. Soft skill ini bisa kamu dapatkan jika kamu berinteraksi dengan orang lain.

Dan wadah yang sesuai untuk mengasah soft skill adalah organisasi. Organisasi apa saja, baik itu himpunan mahasiswa di kampus, organisasi di lingkungan dan organisasi lainnya.

Mengapa soft skill itu perlu dan penting? Soft skill ada beberapa, diantaranya adalah leadership dan comunication skill. Karena tingkat pendidikan kita adalah strata satu (S1) maka didunia kerja kita akan memimpin suatu tim yang pada umumnya tingkat pendidikan mereka adalah SMA, yang mana pemahaman mereka akan berbeda sama sekali dengan teman kita yang sama-sama mengenyam bangku kuliah.

Maka tidak lucu kalau kita saat akan memberikan instruksi kepada anak buah kita, kita tidak dapat menjelaskan dengan tenang dan jelas. Karena kita telah grogi duluan. Karena kita tidak pede.

Akan mudazir kalau kita punya segudang ide, tapi tidak pernah terwujud, karena anak buah kita sebagai tim tidak bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang kita mau, sesuai dengan yang kita inginkan.

Kemampuan ini akan efektif jika kita asah. Selain dengan organisasi, kita manfaatkan media lain, semisal saat kuliah, kita ada yang tidak jelas. Cobalah mengacungkan tangan, lalu bertanya.

Dengan bertanya, kita telah belajar memupuk 2 hal. Keberanian dan komunikasi. Keberanian, karena kita telah mengalahkan rasa takut dan malu terhadap forum, bahwa kita tidak paham. Berani menepis dicap bodoh.

Dan dengan bertanya, kita belajar menata ucapan kita secara diplomatis mungkin, sehingga pertanyaan yang kita ajukan bukan merupakan pertanyaan bodoh, tapi merupakan pertanyaan yang cedas.

Soft skill mencakup 3 hal yaitu sikap, komunikasi dan etika.

 

SIKAP

Tahu cara menjaga attitude (sikap) dan tindakan. Sikap dan mental juga perlu dimiliki setiap orang yang ingin menapak ke jenjang karir puncak.

Mengenai attitude,  Stephen Covey menjabarkan dengan sangat menarik yaitu mengenai prinsip 10/90, dimana 10% dari kehidupan terjadi yang langsung, sedangkan 90% ditentukan dari cara kita bereaksi.

Untuk membentuk sikap mental dan sikap sosial maka perlu diciptakan iklim sebagai berikut :

1.       Sense of belonging

2.       Sense of responsibility

3.       Sense of self correction

Contoh tokoh sukses yang menjadi favorit lainnya adalah Merry Riana, dimana sebelumnya dia tidak memiliki modal, koneksi dan keahlian apapun. Namun dengn bermodal attitude positif, ketekunan dan kerja keras akhirnya Merry Riana mencapai kesuksesannya.

                                             

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah masalah penyampaian. Dalam sebuah perselisihan sebenarnya perbedaan yang ada hanyalah tipis dibandingkan yang kita pikirkan sehingga negosiasi merupakan hal yang lebih produktif.

Komunikasi, yang tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mengekspresikan perasaan dalam bentuk non-verbal.

Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan. Sehingga kita perlu mempunyai kemampuan ketepatan dalam komunikasi, karena hal tersebut sangat penting sebab kata yang salah atau salah dimengerti bisa menimbulkan bencana.

Prinsip dasar komunikasi adalah

1.       Jangan mengkritik

2.       Jangan mengutuk

3.       Jangan mengeluh

 

Komunikasi merupakan manifesi dari pikiran, niat dan kesimpulan tentang orang disekitar kita.

Kemampuan berkomunikasi yang dimaksud adalah memilih pola pembicaraan terbaik agar maksud dan tujuan pembicaraan tercapai, dengan cara menyusun struktur kerangka global pembicaraan dalam benak sebelum pembicaraan berlangsung dengan mengunakan bahasa dan kata yang tepat.

Untuk meningkatkan produktivitas dibahas pula sebagian tips yaitu dengan melakukan komunikasi "atas-atas", "atas-bawah" dan komunikasi "bawah-bawah". Serta dihindari komunikasi dan hierarki yang terlalu panjang karena akan berjalan dengan tidak efektif dan efisien.

Seorang pemimpin memerlukan pemahaman mengenai cara berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya terutama dengan para anggota. Oleh karena itu, seorang pemimpin memerlukan pemahaman mengenai komunikasi antarpribadi seperti penggunaan komunikasi verbal (ucapan) dan nonverbal (bahasa tubuh).

Perlu melakukan komunikasi yang efektif sebagai keahlian dasar untuk membentuk tim yang efektif, menciptakan kesatuan tujuan dan menggerakkan organisasi ke tingkat yang lebih tinggi.

ETIKA

Mempengaruhi merupakan keahlian utama yang harus dimiliki untuk bertahan dan meraih kesuksesan.

Orang yang mempunyai kemampuan luar biasa adalah orang yang dapat menyakinkan orang lain dan dapat membuatnya sepaham dengan dirinya dan mampu membuat orang lain melakukan apa yang diinginkan.

Untuk itu kita perlu memiliki hal apa yang dinamakan dengan Ethos atau etika, salah satunya agar kita bisa menjadi persuasive. Sikap etika yang baik akan ditunjukkan dengan perilaku kita seperti :

1.       Menyenangkan

2.       Jujur

3.       Tepat janji

4.       Amanah

 

Sebagai pejuang karier kita dituntut secara profesional mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap pekerjaan dan terhadap perusahaan tempat kita bernaung. Selain komitmen dan dedikasi, hal lain yang wajib kita punya sebagai seorang pejuang karier adalah mempunyai integritas yang ditunjukkan dengan salah satunya menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Di dunia kerja dalam menuntut karier, kita mempunyai 2 opsi yaitu kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi dan kompetensi spesialis yang berhubungan dengan suatu keahlian tertentu dalam suatu bidang.

Perlu kita ketahui pula sebagai dalam meniti karier pertama bahwa dalam melangkah ke dunia kerja terdapat hidden talent atau sesuatu yang tersembunyi dalam diri kita mengenai diri kita yang akan keluar dengan sendirinya saat kita menghadapi masalah terutama masalah baru yang asing bagi kita.

Tempaan mental yang dapat menumbuhkan semangat juang seseorang dalam menjalani karier. Sehingga suatu ujian dan halangan hanyalah sebuah tantangan yang harus dihadapi.

Dalam menghadapi masalah di dunia kerja, seseorang mempunyai 2 macam karakter, yaitu open-minded, yaitu seseorang yang mempunyai pikiran yang terbuka dan yang kedua adalah narrow-minded, yaitu orang yang mempunyai pikiran sempit. Tentunya yang baik adalah pilihan yang pertama, dan pada umumnya orang sukses adalah orang yang mempunyai pikiran terbuka terhadap segala hal.

Kita harus memahami diri sendiri akan seberapa cepat kita mempelajari sesuatu. Sehingga dengan begitu kita akan tahu kapan harus berhenti sejenak karena selalu akan muncul titik jenuh. Saat berada pada titik tersebut itulah saatnya kita melambatkan ritme dan menyegarkan diri supaya siap dengan tantangan berikutnya.

Seperti halnya dengan olahraga, sebelum memasuki babak kedua, kita wajib berhenti sejenak untuk minum setelah habis-habisan bermain pada babak pertama.

 

Orang yang sukses dalam dunia kerja apapun harus mempunyai 3 atribut, yaitu visi, disiplin tinggi dan passion yang membara. Visi adalah keinginan dan impian kita yang menjadi harapan dan tujuan kita untuk masa depan. Visi inilah yang menjadi alasan kita melakukan sesuatu demi masa depan. Sehingga dengan visi yang kuat membuat kita akan selalu semangat dalam melaksanakan rencana demi tujuan masa depan.

 

VISI

Visi adalah pandangan kedepan suatu perusahaan sebagai tujuan perusahaan yang menjadi landasan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa depan.

Pemimpin harus mampu menentukan bagaimana masa depan yang sesuai dengan visi dan inspirasi untuk mencapai tujuan.

Dengan memiliki visi yang baik maka kita akan mempunyai komitmen dengan tekad baja mengejar, demi standart kerja yang tinggi.

Visi harus merupakan hal yang masuk akal sehingga sebuah transformasi menjadi sukses. Karena dengan adanya visi yang masuk akal maka akan sangat membantu dalam mengarahkan, meluruskan dan menginspirasi.

Dalam hubungannya dengan perubahan, maka visi yang baik akan memberikan 3 tujuan, yaitu

1.       Memperjelas arah bagi perusahaan

2.       Memotivasi orang untuk bertindak yang benar

3.       Membantu koordinasi tindakan orang agar cepat dan efisien.

Contoh visi misalnya adalah Dahlan Iskan, yaitu saat menjabat sebagai Menteri BUMN mempunyai visi “Kerja, Kerja dan Kerja”, sehingga salah satu tindakan di jajaran BUMN adalah melakukan penurunan jumlah rapat namun dengan tetap tanpa mengurangi komunikasi dan koordinasi.

Contoh lain misalnya Jeff Bezos, sang penemu Amazon, dimana Bezos mempunyai visi "Saat kita dapat mengubah secara mendasar proses bisnis yang utama dan melakukan segala sesuatunya dalam cara yang benar-benar baru, maka itulah revolusi".

Banyak tokoh-tokoh yang sukses memiliki persamaan dalam hal visi, yaitu visi yang tidak kenal kompromi, kesediaan untuk mengambil resiko dan ketajaman wawasan bisnis yang luar biasa.

Visi yang baik pun dapat efektif saat harus melakukan pengurangan karyawan, sehingga tindakan tersebut akan diperjuangkan demi menyelamatkan sejumlah pekerjaan, mengurangi masalah bagi pelanggan dan pemasok serta membantu pekerja.

 

DISIPLIN

Satu hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai disiplin, terutama disiplin waktu. Karena disiplin waktu adalah jembatan menuju produktivitas kerja yang tinggi, sekaligus bukti motivasi kerja, sifat loyal seorang profesional.

Disiplin adalah tindakan yang senantiasa berdasar pada tata tertib yang sudah digariskan. Untuk mencapai suatu prestasi yang baik diperlukan kedisplinan yang tinggi.

Yaitu disiplin dalam menjalankan program-program atau tugas-tugas yang harus dijalankan sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan atasan, manager, pelatih maupun pembimbing yang mengarahkan Anda ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam film The Last Samurai, menggambarkan bahwasanya manusia disiplin mampu mengalahkan pasukan yang diperlengkapi dengan persenjataan modern.

Karena disiplin bukanlah sekedar rutinitas atau hal yang rutin atau sekedar ritual, namun lebih sebagai sebuah komitmen. Untuk itu perlu dicamkan The Power of Now.

Rencana yang bagus harus ditunjang dengan tingkat disiplin yang tinggi untuk melaksanakannya.

Dibutuhkan disiplin pribadi yang sangat tinggi karena nantinya kita harus dapat menjalankan berbagai macam aktivitas yang terkadang dalam waktu sekaligus bersamaan. Untuk itu buatlah jadwal yang baik lalu laksanakan jadwal tersebut dengan ontime.

Robert T. Kiyosaki, menyebutkan bahwa untuk menjadi orang sukses maka kita harus tekun, penuh inspirasi dan disiplin. Kiyosaki mengutip perkataan Abraham Lincoln "Jika kita sudah mengambil keputusan, maka kita sudah memenangkan separuh, dan separuhnya lagi anda menangkan dengan tekun, sabar dan sungguh-sungguh".

Semakin jauh perjalan kita dalam meraih kesuksesan maka waktu yang kita pakai semakin tidak terhindarkan maka untuk kita harus mempunyai FOKUS pada PRIORITAS dan DISIPLIN. Salah satu meningkatkan kedisiplinan adalah melakukan yang kita TIDAK SUKAI setiap hari.

Satu yang menjadi ilmu tambahan saya dan akan segera saya praktekkan adalah strategi 1 jam. Dimana kita harus disiplin dan tertib untuk meluangkan waktu kita sebanyak 1 jam saja untuk melaksanakan proyek terpendam dan proyek tertunda kita.

 

 

 

PASSION

Dalam menemukan karier sebagai suatu proses perjalanan panjang, bermula dari adanya MINAT, kemudian berlanjut kepada HOBI dan kemudian PASSION.

Berawal dari Richard Bolles, tahun 1970, yang menulis buku “What Color is Your Parachute?” yang mengatakan bahwa "carilah apa yang anda sukai, lalu carilah tepat yang memerlukan orang-orang seperti anda".

Buku “What Color is Your Parachute?” tersebut dibaca dan baru dikenalkan konsep tersebut pada generasi Baby Boomer, yang kemudian generasi tersebut mewariskan konsep tersebut kepada generasi selanjutnya sebagai anak-anak mereka yaitu "Generasi Milenium".

Pekerjaan adalah hanyalah bagian dari karier. Karier yang membahagiakan berkaitan erat dengan hal-hal seperti passion, tujuan hidup, values, motivasi dan bukan berapa besar gaji atau fasilitas yang diperoleh dari pekerjaan.

Setelah pikiran dan paradigma sudah mulai berubah dan kembali ke jalan yang benar, kemudian kita akan dituntun oleh buku kedua bagaimana cara mencari, menemukan dan meraih karir yang sesuai dengan passion kita.

Pola pikir umum yang berkembang adalah ikuti passion-mu. Namun tidak salah jika kita biarkan passion yang mengikuti kita.

Agar passion mengikuti kita makan paksa diri kita melalui bekerja, paksa kembali diri kita hingga muncul keahlian pada diri kita. Pada akhirnya karyawan yang bahagia bukanlah orang yang bekerja sesuai dengan passion mereka, namun orang yang akhirnya ahli dalam menguasasi bidang mereka.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang mengejar passion mereka adalah orang yang berfokus pada apa yang bisa dunia berikan kepada dia sendiri, seharusnya dan lebih baik jika kita menjadi orang yang berfokus pada apa yang bisa kita berikan kepada dunia. Kita perlu memberikan sesuatu yang berharga jika kita menginginkan pekerjaan yang hebat.

Terdapat sebuah penelitian terhadap 1500 orang, dimana dibagi menjadi 2 kelompok. Yaitu kelompok A yang terdiri dari 1245 orang yaitu tipe orang yang akan mencari uang dulu lalu baru akan melaksanakan apa yang diinginkan. Sedangkan kelompok B terdiri dari 255 orang sisanya, dimana orang dalam kelompok ini akan mengejar minat dan passion mereka terlebih dulu. Alhasil setelah 20 tahun, dari total 1500 orang tersebut terdapat 101 jutawan, yang terdiri dari 1 orang dari kelompok A dan sisanya yaitu 100 orang dari kelompok B.


No comments:

Post a Comment

Mengetahui Kapan Harus Pergi

Pentingnya Melepaskan di Waktu yang Tepat Dalam hidup, ada momen-momen di mana kita harus berani mengambil keputusan untuk pergi. Baik itu d...