Tak jarang, dalam perjalanan hidup ini, kita merasa lelah. Ada hari-hari ketika semuanya terasa begitu berat, seperti dunia sedang kompak melawan kita. Masalah datang beruntun, rencana gagal, dan harapan yang semula membumbung tinggi, tiba-tiba runtuh begitu saja. Dalam diam, kita bertanya: "Kenapa hidup saya begini rumit? Kenapa harus saya yang menjalani ini semua?"
Tapi mungkin, justru karena kita kuatlah maka kita diberikan hidup seperti ini. Bukan kuat dalam arti tak pernah menangis, tapi kuat karena meski menangis, kita tetap bangkit. Kuat bukan karena tidak pernah merasa hancur, tapi karena mampu menyusun diri lagi dari kepingan-kepingan yang berserakan. Kita kuat karena tidak lari dari kenyataan, meski godaan untuk menyerah sering datang silih berganti.
Setiap orang diberikan porsi ujiannya masing-masing. Apa yang terlihat mudah bagi orang lain, mungkin justru sulit bagi kita. Sebaliknya, apa yang terlihat mustahil bagi banyak orang, bisa jadi justru sudah berkali-kali kita lewati. Karena tanpa kita sadari, hidup sedang melatih kita—secara perlahan, dalam diam, dan lewat luka-luka kecil yang membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang tidak semua orang bisa pahami kekuatannya.
Kekuatan itu bukan hanya tentang otot atau keberanian. Tapi tentang ketahanan hati, kelapangan jiwa, dan kesanggupan untuk terus berjalan meskipun tak semua jalan terang. Hidup tidak selalu adil, dan memang tak harus adil untuk semua orang. Tapi dalam ketidakadilan itu, kita diajarkan untuk tabah. Dalam kehilangan, kita belajar arti menghargai. Dalam kesendirian, kita belajar menemukan diri sendiri.
Mungkin kita tidak akan pernah tahu pasti kenapa hidup membawa kita ke titik ini. Tapi satu hal yang bisa kita yakini: Tuhan tahu kapasitas kita. Hidup tahu kita bisa menanggungnya. Bahkan ketika kita merasa tak sanggup, nyatanya hari ini kita masih berdiri. Masih bernapas. Masih melanjutkan hari meski penuh luka.
Jadi, ketika hidup terasa berat, jangan langsung berpikir bahwa ini adalah hukuman. Bisa jadi, ini adalah pengakuan dari semesta bahwa kita lebih kuat dari yang kita kira. Dan suatu hari nanti, kita akan melihat ke belakang, tersenyum, dan berkata: “Ternyata aku memang sekuat itu.”
Terus melangkah. Terus bertahan. Karena mungkin... kita memang dikasih hidup seperti ini karena kita adalah satu dari sedikit orang yang benar-benar kuat.
No comments:
Post a Comment