Perselingkuhan adalah Pilihan, Bukan Kesalahan. Kesetiaan adalah Tanggung Jawab, Bukan Pilihan.
Dalam sebuah hubungan, kepercayaan adalah fondasi utama yang harus dijaga dengan baik. Namun, tidak jarang kepercayaan itu dikhianati oleh tindakan yang disebut dengan perselingkuhan. Banyak orang yang mencoba membenarkan perselingkuhan dengan alasan bahwa itu adalah sebuah "kesalahan" yang tidak disengaja. Padahal, faktanya, perselingkuhan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Itu adalah pilihan sadar yang diambil seseorang, bukan sebuah ketidaksengajaan. Sebaliknya, kesetiaan bukan sekadar pilihan yang bisa diambil atau ditinggalkan sesuka hati, melainkan sebuah tanggung jawab yang harus dipegang teguh.
Perselingkuhan: Keputusan yang Disadari
Seseorang yang berselingkuh melakukannya dengan penuh kesadaran. Tidak ada yang "tidak sengaja" jatuh ke dalam perselingkuhan. Ada banyak langkah yang dilakukan sebelum akhirnya seseorang mengkhianati pasangannya—mulai dari berkomunikasi secara diam-diam, membangun kedekatan emosional, hingga akhirnya melakukan tindakan yang melewati batas komitmen.
Orang yang berselingkuh sering kali mencari pembenaran, misalnya dengan mengatakan bahwa hubungannya sudah tidak lagi membahagiakan atau pasangannya tidak memberikan perhatian yang cukup. Namun, dalam hubungan yang sehat, setiap masalah seharusnya diselesaikan dengan komunikasi yang jujur, bukan dengan mencari pelarian pada orang lain.
Perselingkuhan tidak hanya menyakiti pasangan, tetapi juga menghancurkan kepercayaan, merusak harga diri seseorang, dan meninggalkan luka yang dalam. Kepercayaan yang rusak akibat perselingkuhan sangat sulit untuk dipulihkan, bahkan jika hubungan tetap berlanjut.
Kesetiaan: Tanggung Jawab yang Harus Dipegang
Berbeda dengan perselingkuhan yang merupakan pilihan, kesetiaan adalah tanggung jawab yang harus dipegang oleh setiap orang yang sudah berkomitmen dalam sebuah hubungan. Kesetiaan bukan hanya tentang tidak berselingkuh secara fisik, tetapi juga tentang menjaga hati dan pikiran agar tidak tergoda oleh orang lain.
Menjadi setia tidak berarti seseorang tidak akan pernah merasakan ketertarikan kepada orang lain, karena itu adalah hal yang manusiawi. Namun, yang membedakan adalah bagaimana seseorang mengelola perasaannya. Orang yang setia akan memilih untuk tetap menjaga komitmen dan tidak membiarkan dirinya tergoda oleh godaan dari luar.
Kesetiaan juga menunjukkan kedewasaan seseorang dalam hubungan. Itu adalah bukti bahwa ia menghargai pasangannya, menghormati perasaan orang lain, dan memiliki integritas dalam menjalani komitmen yang telah dibuat.
Kesimpulan
Perselingkuhan bukanlah kesalahan yang tidak disengaja, melainkan pilihan sadar yang dibuat oleh seseorang. Sementara itu, kesetiaan bukan sekadar pilihan, tetapi tanggung jawab yang harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan komitmen. Jika seseorang benar-benar mencintai pasangannya, maka ia tidak akan mencari alasan untuk berselingkuh. Sebab, cinta sejati selalu dilandasi oleh kejujuran, rasa hormat, dan kesetiaan yang tidak tergoyahkan.
No comments:
Post a Comment