Some chapters are just for memories
Dalam perjalanan hidup, kita sering mengalami berbagai fase yang penuh makna. Ada orang-orang yang hadir, kenangan yang terukir, dan cerita yang pernah kita jalani dengan sepenuh hati. Namun, tidak semua bab dalam hidup harus terus berlanjut. Beberapa di antaranya hanya ditulis untuk menjadi kenangan.
Terkadang, kita berusaha mempertahankan sesuatu yang sudah tidak lagi sejalan dengan kita. Entah itu hubungan, pekerjaan, atau kebiasaan lama, ada rasa enggan untuk melepaskan karena takut kehilangan atau tidak siap untuk melanjutkan hidup tanpa itu. Namun, kenyataannya, beberapa hal memang hanya hadir untuk mengajarkan sesuatu, bukan untuk tinggal selamanya.
Mengikhlaskan bukan berarti melupakan. Sebaliknya, ini adalah cara kita menghargai setiap bab yang telah berlalu dengan penuh rasa syukur. Tidak semua orang yang pernah dekat akan tetap tinggal, dan tidak semua momen indah akan terus berulang. Ada yang hanya hadir untuk membentuk kita menjadi lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi masa depan.
Jadi, ketika sebuah bab dalam hidupmu berakhir, jangan terlalu sibuk membuka kembali halaman yang sama. Biarkan itu menjadi kenangan yang indah, bukan beban yang menghambat langkahmu. Karena di depan, masih ada banyak bab lain yang menunggu untuk dituliskan—dengan cerita yang lebih baik dan penuh harapan.
No comments:
Post a Comment