Pages

Tuesday, March 18, 2025

Oversharing Adalah Cara Kamu Kehilangan Keistimewaan Dirimu

Oversharing is how you leak your magic

Di era digital yang penuh dengan keterbukaan, berbagi cerita menjadi hal yang lumrah. Media sosial mendorong kita untuk menceritakan kehidupan, pencapaian, bahkan masalah pribadi kepada dunia. Namun, ada garis tipis antara berbagi dengan bijak dan membocorkan terlalu banyak hal—yang dikenal sebagai oversharing. Tanpa disadari, oversharing dapat membuat kita kehilangan keistimewaan dan keunikan diri sendiri.

Ketika kita terlalu banyak membagikan pemikiran, rencana, atau perasaan terdalam, kita sebenarnya sedang membuka diri terhadap berbagai risiko. Tidak semua orang yang mendengarkan cerita kita berniat baik. Ada yang sekadar penasaran, ada yang diam-diam menghakimi, dan ada pula yang bisa memanfaatkan informasi yang kita bagikan untuk kepentingan mereka sendiri. Apa yang seharusnya menjadi kekuatan kita malah bisa berubah menjadi kelemahan di tangan orang yang salah.

Selain itu, ada keajaiban dalam ketenangan dan misteri. Orang yang terlalu banyak berbicara cenderung kehilangan daya tariknya. Mereka yang tahu kapan harus diam dan kapan harus berbicara memiliki kendali lebih besar atas bagaimana mereka dipersepsikan. Ketika kita menyimpan beberapa hal untuk diri sendiri, kita menciptakan ruang untuk refleksi, pertumbuhan, dan kejutan yang tidak perlu diumumkan ke dunia.

Tidak semua hal perlu dibagikan, dan tidak semua orang perlu tahu perjalanan kita secara mendetail. Terkadang, menjaga sesuatu tetap pribadi justru memberi kita lebih banyak ketenangan, kekuatan, dan kontrol atas hidup. Ingatlah, keajaibanmu ada dalam caramu menjaga hal-hal yang berharga. Jangan biarkan oversharing merampasnya.

No comments:

Post a Comment

Siangnya Banyak Kerjaan, Malamnya Banyak Pikiran

Dalam hidup yang terus berlari ini, banyak dari kita terjebak dalam pola yang diam-diam melelahkan: siangnya disibukkan oleh tumpukan pekerj...