Pages

Friday, April 18, 2025

Menikah Setelah Usia Matang, atau Nikah Muda dan Matang Bersama?

Setiap perjalanan hidup memiliki jalannya masing-masing, begitu pun dengan pernikahan. Pertanyaan klasik yang sering muncul di masyarakat adalah: lebih baik menikah setelah usia matang atau menikah muda dan bertumbuh bersama pasangan? Jawaban dari pertanyaan ini tidak pernah satu dan mutlak. Karena pada akhirnya, bukan tentang cepat atau lambat, melainkan kesiapan dan kualitas perjalanan bersama.

Menikah setelah usia matang biasanya identik dengan kesiapan emosional, finansial, dan pemahaman diri yang lebih dalam. Di usia ini, seseorang umumnya telah melewati berbagai proses pencarian jati diri, tahu apa yang ia butuhkan, dan lebih mampu memilah antara keinginan sesaat dan kebutuhan jangka panjang. Dengan kematangan ini, hubungan yang dibangun bisa lebih stabil, minim drama, dan didasari oleh pilihan yang sadar, bukan semata-mata dorongan emosi atau tuntutan sosial.

Namun di sisi lain, menikah muda dan tumbuh bersama juga bukan pilihan yang salah. Ada keindahan tersendiri ketika dua orang saling belajar dan membangun hidup dari titik nol. Setiap pencapaian terasa lebih bermakna karena dilalui bersama. Kelebihannya, pasangan bisa saling membentuk karakter, saling mendewasakan, dan menikmati masa-masa muda dengan versi terbaik dari cinta yang mereka miliki. Tentu saja, ini membutuhkan kedewasaan luar biasa meski usia masih muda—dan itu bukan perkara mudah.

Faktanya, baik menikah muda maupun menikah setelah usia matang, keduanya tetap memerlukan satu hal yang sama: komitmen. Komitmen untuk terus belajar, untuk terus mencintai meski tak lagi sehangat awal, untuk bertahan saat badai datang, dan untuk tetap menumbuhkan cinta walau dunia tak lagi semanis dulu.

Yang sering menjadi jebakan adalah tekanan sosial. Banyak orang tergesa menikah karena merasa “sudah waktunya” atau takut dianggap terlalu tua. Ada pula yang menikah muda karena euforia cinta tanpa mengukur kesiapan. Padahal, pernikahan bukan tentang usia, tapi tentang kesiapan untuk berbagi hidup. Ia bukan tentang seberapa cepat kita sampai ke pelaminan, tapi seberapa kuat kita melangkah setelahnya.

Jadi, apakah lebih baik menikah setelah usia matang, atau menikah muda dan matang bersama? Jawabannya tergantung pada siapa dirimu dan seberapa jauh kamu memahami makna pernikahan itu sendiri. Selama keputusan itu diambil dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab—tak ada yang salah dari keduanya. Karena pada akhirnya, pernikahan bukan tentang siapa yang lebih dulu, tapi siapa yang mampu sampai akhir, bersama.

No comments:

Post a Comment

Tidak Ada Sepatu yang Sekali Melangkah Langsung Menuju Kesuksesan

Dalam perjalanan hidup, banyak orang menginginkan kesuksesan instan. Mereka ingin satu langkah kecil langsung membawa mereka ke puncak keber...