INTERVIEW
Lanjut dari studi kasus sebelumnya dimana terdapat 337
pelamar, 42 pelamar yang lolos tes administrasi pertama, 15 pelamar yang lolos
tes administrasi kedua sekaligus yang melakukan tes psikotest. Dari 15 pelamar
yang lolos dari tes psikotes adalah 6 pelamar.
Dari 6 pelamar tersebut akan melanjutkan pada tes
selanjutnya yaitu tes wawancara atau tes interview, sehingga terpilihlah nanti
1 calon karyawan yang akan mengisi pos lowongan kerja tersebut.
Apa itu tes wawancara atau tes interview dan bagaimana
tips menghadapi tes interview?
Terdapat 2 jenis tes interview, yaitu wawancara HRD dan
wawancara user. Wawancara HRD lebih ditekankan pada pengenalan karakter jobseeker secara personal dan
menjelaskan lebih lanjut apa yang tertulis di CV. Sedangkan wawancara user akan
lebih bernuansa pertanyaan teknis karena pewawancara ingin mengetahui lebih
dalam tentang keunggulan karakter dan kompetensi pelamar.
Sehingga sering dalam wawancara pelamar diminta untuk menjelaskan
kasus-kasus nyata karena dalam hal ini perusahaan ingin memastikan pelamar siap
untuk langsung turun di lapangan
Tips menghadapi tes interview adalah sebagai berikut
- Perusahaan,
sebelumnya kita perlu menggali informasi mengenai perusahaan yang kita
tuju.
- Persiapan,
persiapkan peralatan tulis yang perlu dibawa, baju yang harus dikenakan,
lokasi tes wawancara.
- Fisik,
sebelum tes interview kita perlu beristirahat yang cukup sehingga dalam
menjalani wawancara bisa dengan tenang.
- Penampilan,
kita perlu menjaga penampilan, cara berpakaian, sehingga itu merupakan
etalase yang mencerminkan diri kita.
- Attitude,
hindari menggunakan kata yang negatif seperti mengeluh, kecewa pada
perusahaan sebelumnya.
Salah satu pertanyaan sederhana namun mempunyai jawaban
yang rumit saat tes wawancara adalah ‘Apa kelemahanmu?’ atau ‘Apa kelemahan
terbesar Anda?’
Lalu bagaimana cara menjawab terhadap pertanyaan
tersebut? Berikut merupakan beberapa tips menjawab pertanyaan tersebut
- Akui,
jika lowongan pekerjaan yang kita lamar tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan terdahulu maka kita dapat mengakui kelemahan sebagai langkah
awal yang baik dan realistis. Kelemahan yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan. Sehingga HRD perusahaan tidak akan mempermasalahkannya karena
tidak akan mempengaruhi kinerja.
- Proaktif
dan perbaiki diri, akui kelemahan kita dan kita
sedang melakukan cara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Sehingga kita
akan digolongkan pada tipe orang yang sadar diri dan proaktif. Dalam hal
ini HRD perusahaan akan mengetahui apakah kita termasuk orang yang ingin
selalu untuk berkembang atau tidak.
- Kekuatan,
kita harus memahami lowongan pekerjaan yang dilamar. Lalu gunakan
kelemahan kita agar menjadi kekuatan kita sendiri. Contoh misalnya kita
akan melamar menjadi PPIC (Production
Planning and Inventory Control), kita sebutkan kelemahan kita adalah
pelupa. Namun untuk menutupi kelemahan tersebut kita menjadi lebih tertib
dalam membuat agenda dan rencana kerja termasuk check list untuk memastikan pekerjaan telah dikerjakan dengan
baik dan benar.
No comments:
Post a Comment